Site icon Unlimited Motivation

Berusia 105 Tahun, Ini Rahasia Kakek Jepang Biar Tetap Sehat

Artikel ini telah dibaca 1869 kali. Terima kasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – Dr. Shigeaki Hinohara memiliki kehidupan yang luar biasa karena berbagai alasan. Siapa sangka dokter asal Jepang telah berusia hingga 105 tahun.

Ketika dia meninggal, pada tahun 2017, Hinohara adalah ketua emeritus Universitas Internasional St. Luke dan presiden kehormatan Rumah Sakit Internasional St. Luke, di Tokyo.

Hinohara juga terkenal karena bukunya, yakni ‘Living Long, Living Good’, yang menawarkan nasihat untuk membantu menjadikan Jepang negara pemimpin dalam hal umur panjang.

Dengan kata lain, ia selalu membagikan tips gaya hidup sehat serta rahasia umur panjang kepada pasiennya.

Adapun beberapa poin yang cukup intuitif, yang bisa ditiru darinya agar berumur panjang, sebagai berikut:

1. Jangan Pensiun

Usia pensiun rata-rata, biasanya sekitar 55 tahunan. Tapi Hinohara memandang sesuatu secara berbeda.

“Tidak perlu pernah pensiun, tetapi jika harus, itu harus lebih dari 65 tahun,” katanya dalam wawancara 2009 dengan The Japan Times.

Ia mengatakan harapan hidup orang saat ini lebih lama dibanding dlu. Dalam kehidupannya, ia terus merawat pasien hingga satu bulan sebelum kematiannya.

2. Olahraga

Hinohara menekankan pentingnya olahraga teratur. Ia mengaku naik dua anak tangga sekaligus, agar ototnya tetap bergerak.
 Selain itu, Hinohara membawa tasnya sendiri. Ia bahkan sanggup berdiri hingga 90 menit.


Ia mencontohkan bahwa seseorang yang berumur panjang memiliki kesamaan yakni tidak kelebihan berat badan. Memang, obesitas secara luas dianggap sebagai salah satu faktor risiko paling signifikan untuk peningkatan morbiditas dan mortalitas.

Diet Hinohara sederhana yakni untuk sarapan dia hanya minum kopi, segelas susu, dan jus jeruk dengan satu sendok makan minyak zaitun di dalamnya.

Untuk makan siang, ia mengonsumsi susu dan beberapa kue atau tidak sama sekali jika terlalu sibuk bekerja.

“Makan siang adalah susu dan beberapa kue, atau tidak sama sekali jika saya terlalu sibuk,” katanya.

“Saya tidak pernah lapar karena saya fokus pada pekerjaan saya. Makan malam adalah sayuran, sedikit ikan dan nasi, dan, dua kali seminggu, 100 gram daging tanpa lemak,” papar dia.

3. Punya Tujuan Agar Tetap Sibuk

Menurut Hinohara, tidak memiliki jadwal yang padat, merupakan cara jitu untuk cepat menua dan mati lebih cepat. Jadi penting untuk tetap sibuk.

Maksudnya, agar seseorang tetap aktif. Hinohara misalnya menemukan profesi dokter sebagai alasannya untuk tetap sibuk yakni di mana ia bisa menyelamatkan nyawa.


4. Tetap Tenang pada Aturan yang Buat Stres

Meski mempromosikan olahraga dan hidup sehat, ia malah mengatakan jangan terlalu terobsesi pada pembatasan yang dibuat.

“Kita semua ingat bagaimana, sebagai anak-anak, ketika kita bersenang-senang, kita lupa makan atau tidur. Saya yakin kita bisa mempertahankan sikap itu sebagai orang dewasa,” katanya.

“Yang terbaik adalah tidak melelahkan tubuh dengan terlalu banyak aturan,” kata dia.

5. Dokter Tak Bisa Sembuhkan Segalanya

Hinohara memperingatkan agar tidak selalu mengikuti nasehat dokter. Ketika tes atau operasi direkomendasikan, dia menyarankan, tanyakan pada dokter itu apakah sarannya ia berikan pula apada anak dan pasangannya.

Ia bersikeras bahwa sains saja tidak dapat membantu orang. Karena sakit pada dasarnya adalah individu.  


“Sakit itu misterius. Bersenang-senang adalah cara terbaik untuk melupakannya,” katanya. “Jika seorang anak sakit gigi, dan Anda mulai bermain game bersamanya, dia akan segera melupakan rasa sakit itu.”


6. Temukan Kedamaian

Menurut The New York Times, menjelang akhir hidupnya, Hinohara tidak bisa makan, tapi menolak selang makanan. Dia dipulangkan dan meninggal beberapa bulan kemudian di rumahnya.

Alih-alih mencoba melawan kematian, Hinohara menemukan kedamaian di mana dia berada melalui seni. Faktanya, dia memuji kepuasan dan pandangannya terhadap kehidupan dengan sebuah puisi karya Robert Browning, yang berjudul ‘Abt Vogler’ terkait gambaran kedamaian.

Artikel ini telah dibaca 1869 kali. Terima kasih.

Exit mobile version