Artikel ini telah dibaca 2 kali. Terima kasih.
Sedekah atas nama orang tua yang sudah meninggal adalah amalan yang diperbolehkan dalam Islam dan berpahala untuk orang yang melakukannya serta orang tua yang sudah wafat. Hal ini dijelaskan dalam beberapa hadis sahih.
Berikut adalah salah satu hadis yang masyhur:
Hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma
Seorang wanita bertanya kepada Rasulullah ﷺ:
“Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dunia, dan ia belum sempat bersedekah. Jika aku bersedekah atas namanya, apakah ia akan mendapatkan pahala?” Rasulullah ﷺ menjawab, ‘Ya.’”
(HR. Bukhari, no. 1388; Muslim, no. 1004)
Hadis dari Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ’anhu
Sa’ad bin Ubadah pernah berkata kepada Rasulullah ﷺ:
(HR. Bukhari, no. 2762; Muslim, no. 1005)
Hikmah dari Hadis-Hadis Ini
1. Pahala Mengalir untuk Orang yang Wafat
Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa amal baik seperti sedekah yang dilakukan atas nama orang tua yang sudah meninggal akan sampai kepada mereka, asalkan niatnya ikhlas.
“Wahai Rasulullah, ibuku telah meninggal dunia, dan aku tidak berada di sisinya (saat ia wafat). Apakah bermanfaat jika aku bersedekah atas namanya?” Rasulullah ﷺ menjawab, ‘Ya.’ Maka Sa’ad berkata, ‘Aku menjadikan kebun kurmaku ini sebagai sedekah atas nama ibuku.’”
2. Bentuk Birrul Walidain (Berbakti kepada Orang Tua)
Sedekah atas nama orang tua yang sudah meninggal adalah salah satu cara melanjutkan bakti kepada mereka setelah wafat.
3. Amalan yang Dapat Dilakukan
Selain sedekah, amalan lain seperti mendoakan mereka, melunasi utang mereka, dan melakukan amal jariyah atas nama mereka juga dianjurkan.
Kesimpulan
Sedekah atas nama orang tua yang sudah meninggal adalah amalan yang sahih dan dianjurkan dalam Islam, karena hal tersebut dapat menjadi sebab kebaikan bagi mereka di akhirat. Pastikan niatnya tulus dan dilakukan dengan cara yang benar.
Artikel ini telah dibaca 2 kali. Terima kasih.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.