Artikel ini telah dibaca 5 kali. Terima kasih.
Membangun hubungan yang dekat antara orang tua dan anak menurut ajaran Islam merupakan bagian dari amanah besar yang harus dipenuhi oleh setiap keluarga. Islam mengajarkan hubungan tersebut melalui berbagai aspek seperti kasih sayang, pendidikan, keteladanan, dan komunikasi.
Berikut ini adalah cara membangun hubungan yang dekat antara orang tua dan anak berdasarkan dalil-dalil sahih:
1. Menyayangi dan Mengasihi Anak
Islam sangat menekankan kasih sayang sebagai landasan hubungan orang tua dan anak. Rasulullah ﷺ memberikan teladan dalam menyayangi anak-anak.
Dalil:
“Barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.”
(HR. Bukhari, no. 5997; Muslim, no. 2318)
Rasulullah ﷺ juga mencium cucunya, Hasan dan Husain, menunjukkan betapa pentingnya menunjukkan kasih sayang secara fisik. Ketika ada seseorang yang menganggap hal itu tidak perlu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang tidak menyayangi, maka Allah tidak akan menyayanginya.”
(HR. Bukhari, no. 5651; Muslim, no. 2317)
2. Memberikan Pendidikan yang Baik (Tarbiyah)
Orang tua diperintahkan untuk mendidik anak-anaknya agar taat kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. Pendidikan ini mencakup akhlak, ibadah, dan kehidupan sehari-hari.
Dalil:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…”
(QS. At-Tahrim: 6)
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Maka kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari, no. 1385; Muslim, no. 2658)
3. Menjadi Teladan yang Baik
Orang tua adalah panutan pertama bagi anak-anaknya. Akhlak dan perilaku orang tua menjadi contoh langsung yang akan diikuti oleh anak-anak.
Dalil:
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang baik bagimu…”
(QS. Al-Ahzab: 21)
Orang tua dianjurkan mencontoh Rasulullah ﷺ dalam akhlak, karena anak-anak akan meniru perbuatan orang tua lebih dari sekadar mendengar nasihat mereka.
4. Melibatkan Anak dalam Doa
Doa adalah salah satu bentuk kasih sayang yang paling tulus. Orang tua dianjurkan untuk selalu mendoakan kebaikan bagi anak-anaknya.
Dalil:
“Ada tiga doa yang mustajab, tanpa diragukan lagi: doa orang yang terzalimi, doa orang yang sedang bepergian, dan doa orang tua kepada anaknya.”
(HR. Tirmidzi, no. 1905; Ahmad, no. 8030)
5. Membangun Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang baik membantu menciptakan hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak. Rasulullah ﷺ menunjukkan bagaimana berbicara dengan penuh kelembutan dan perhatian.
Dalil:
Luqman memberikan contoh dalam mendidik anaknya melalui nasihat bijak dan penuh kasih sayang:
“Wahai anakku, dirikanlah salat, suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik, dan cegahlah (mereka) dari perbuatan mungkar, serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu…”
(QS. Luqman: 17)
6. Memenuhi Kebutuhan Anak dengan Adil
Orang tua harus memenuhi kebutuhan fisik dan emosional anak dengan penuh keadilan. Rasulullah ﷺ menegaskan pentingnya tidak membeda-bedakan anak-anak.
Dalil:
Seorang sahabat memberikan hadiah kepada salah satu anaknya, lalu Rasulullah ﷺ bertanya:
“Apakah semua anakmu kau beri hadiah seperti ini?” Sahabat itu menjawab, “Tidak.” Rasulullah ﷺ bersabda, “Bertakwalah kepada Allah, dan berbuat adillah di antara anak-anakmu.”
(HR. Bukhari, no. 2587; Muslim, no. 1623)
Kesimpulan
Membangun hubungan dekat antara orang tua dan anak dalam Islam memerlukan kasih sayang, pendidikan yang baik, keteladanan, doa, komunikasi, dan keadilan. Hubungan ini bukan hanya menciptakan kedekatan emosional, tetapi juga menjadi jalan kebaikan yang berbuah di dunia dan akhirat. Dengan mengikuti teladan Rasulullah ﷺ dan mempraktikkan ajaran Islam, hubungan yang harmonis dapat terwujud.
Artikel ini telah dibaca 5 kali. Terima kasih.